Kamis, 03 Desember 2009

Lebih Baik Temenan kan ???

Pagi hari itu terasa biasa saja. Akupun berangkat ke sekolah seperti biasa. Namun ketika aku sampai di sekolah suasana berbeda tejadi. Tiba-tiba seoran cewe yang tak ku kenali mendekat kepadaku dan berkata "ngapain lo deketdeketin dia...! sok kenal banget sih lo.... disini lo itu anak baru... nggak usah sokdeh....!". "gue nggak bernah deketin siapa-siapa kok... maksud lo ngomong gitu apaan... gue tau gue anak baru disini... tapi lo nggak berhak ngomong gitu ke gue..." kataku untuk membela diri. Lalu cewe itu bilang "alah! nggak usah belaga bego lo.... elo kan yang deketin Randy....!". "hah, gue deketin Randy...? siapa bilang.... Dia duluan yang deketin gue....lagian kita cuma temenan doang" kataku. "udah pokoknya lo nggak boleh deket-deket sama dia lagi!".kata cewe yang ternyata bernama Nindy itu. Tiba-tiba temanku datang dan berkata "diapain lo Si sama Nindy?". Akupun menjawab "enggak diapa-apain kok...". "ah, boong lo... pasti lo dikira deketin Randy kan?" kata Rena temanku. "kok alo tau?" kataku penasaran. "ya jelaslah gue tau... tadi pas Nindy ngomong sama lo nggak sengaja gue denger... jadinya gue tau deh..." kata Rena. Bel masuk telah berbunyi. Kami berdua bergegas masuk ke dalam kelas.

"Si, Sisi...!" teriak Randy memanggilku. "ya kenapa?". " Tadi kamu di labrak Nindy ya...?" kata Randy. Aku kaget mendengar perkataan Randy. Aku bertanya-tanya dalam hati mengapa Randy bisa mengetahuinya. "Si, kamu nggak papa?" kata Randy mambangunkan lamunanku. "ya... ya kenapa?". "Kamu ngelamun ya?" tanya Randy kepadaku. "enggak kok..." kataku. "Jadi tadi kamu di labrak Nindy?" Tanya Randy lagi. aku menjawab "enggak... enggak kok...". "udah nggak usah boong aku tau semua dari Rena... kata Rena tadi pagi kamu dilabrak Nindy..." kata Randy. "udahlah nggak usah dipikirin lupain aja..."kataku. Randy terlihat masih penasaran. Randypun memutuskan untuk bertanya kepada Rena apa yang sebenarnya terjadi. Randy langsung menghampiri Rena dan berkata "Ren, sebenernya Sisi dilabrak Rena nggak sih...?". "Iya emangnya kenapa? lo udah tanya sama dia?" kata Rena. "udah... tadi gue udah tanya sama Sisi tapi katanya enggak... apa dia boong?" kata Randy. "mungkin aja dia boong, dia nggak mau cerita ke siapa-siapa kali!". "tapi kenapa dia boong?". "mana gue tau tanya aja sama Sisinya langsung..." kata Rena memberi Saran. "nggak usahlah... ntar dia malah marah lagi sama gue"

Karena penasaran Randy memutuskan bertanya langsung kepada Nindy. Walaupn masih ada sedikit keraguan, tapi ia memberanikan diri untuk bertanya kepada Nindy. "Nindy....! gue au ngomong sebentar sama lo...." kata Randy. Nindy yang sedang mengobrol dengan teman-temannya pun segera menuju ke tempat Randy. Nindy merasa Randy akan membicarakan sesuatu yan membuat hatinya senang. Randy mengawali pembicaraan, "gue mau tanya sesuatu sama lo tapi lo jawab jujur ya...". "iya... kamu mau tanya apa?" kata Nindy. " tadi pagi kamu ngelabrak Sisi ya?". "ng... ng.... nggak kok..." kata Nindy. " udah nggak usah bong..." kata Randy. "i... i... iya... habisnya wku cemburu liat Sisi deketin kamu..." kata Nindy. "Sisi nggak deketin gue... tapi gue yang deketin dia...! kenapa sih setiap ada cewe yang deket sama gue selalu lo sangka yang enggak-enggak!" bentak Randy kepada Nindy. "Randy...! udah.... Nindy nggak salah... dia cuma mau lo tetep kasih perhatian sama dia... dia ngerasa lo udah nggak merhatiin dia lagi... iya kan Nin?" kata Sisi. Nindy mengangguk. Randy terdiam setelah mendengar ucapa Sisi. "lebih baik kita temenan aja... nggak usa ada berantem-berantem kaya gini lagi..." kata Sisi. "maafin aku ya,Si..." kata Randy kepada Sisi. "lo harusnya minta maaf sama Nindy karena lo udah bentak-bentak dia kaya gitu..." kata Sisi. "gue minta maaf ya, Nin gue nyesel... harusnya gue dengerin penjelasan lo dulu..." kata Randy. "aku juga minta maaf sama kalian berdua ya, Ran, Si.... aku udah buruk sangka sama kalian berdua... maaf ya...." kata Nindy. "aku udah maafin kamu kok.... kan kalo gini lebih enak... nggak ada pertengkaran diantara kita...". Mereka semua tersenyum bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar